PORTALnusaina.com,Bula– Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) kabupaten Seram Bagian Timur mulai mensosialisasikan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting atau dikenal dengan program Genting.
Sosialisasi dilaksanakan di ruang rapat Bappeda dan Litbang SBT yang dihadiri Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) serta instansi terkait.
“Ini suatu inovasi atau program 100 hari kerja daripada pak Menteri Kependudukan terkait dengan Genting ini, ” kata Kepala Dinas P2KB SBT Ismail Suwakul usai sosialisasi program tersebut, Jumat (31/1/2025).
Ia mengatakan program Genting ini menyasar keluarga berisiko stunting terutama kategori miskin yang meliputi Ibu hamil, Ibu menyusui, anak di bawah dua tahun (Baduta), anak usia 24-59 bulan.
Program ini kata Ismail akan dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pihak sebagai mitra.
“Yang akan kita lakukan kedepan pertama-tama dengan cara menggaet mitra terutama mitra-mitra dari BUMN, BUMND, swasta, dari pihak media, kemudian adik-adik mahasiswa, LSM maupun organisasi yang lain, ” ungkapnya.
Ismail menerangkan mitra-mitra tersebut akan menjadi orang tua asuh (OTA) dari anak-anak yang beresiko stunting.
Dalam pelaksanaannya, Ia menyebutkan program Genting mencakup 4 item yang meliputi bantuan nutrisi, non nutrisi, akses air bersih, perumahan dan edukasi kepada keluarga berisiko stunting.
“Jadi untuk nutrisi, sasaran kita itu bisa mencari mitra yang bisa memberikan bantuan dihitung per hari itu 15 ribu. Jadi itu nanti digunakan untuk sasaran tersebut. Sedangkan non nutrisi itu dia masuknya ke pembangunan, perumahan, lingkungan ditata dengan baik. Sedangkan akses bersih itu seperti pipanisasi dan lain-lain. Sedangkan edukasi ini bisa kita gunakan wartawan, mahasiswa, LSM atau organisasi profesi yang kira-kira bisa membantu dalam mengedukasi masyarakat, ” jelasnya.
Lebih lanjut Ismail menyebutkan berdasarkan data, dari 4350 keluarga berisiko stunting kategori miskin di Provinsi Maluku, 218 diantaranya berada di kabupaten Seram Bagian Timur.
“Jadi ada 218 Kepala Keluarga (KK) yang sekarang jadi sasaran kita. Itu tersebar di lima belas kecamatan, ” sebutnya. (PN-01).