PORTALNUSAINA.COM, BULA-Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Maluku akan mulai membangun Sistem Penyediaan Air minum (SPAM) kota Bula, kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada tahun 2026. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan air minum bagi masyarakat di wilayah ini.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kabupaten Seram Bagian Timur Abu Saleh Salampessy mengatakan, pembangunan SPAM ini akan dimulai dengan menyiapkan sejumlah dokumen teknis terlebih dahulu.
“Terkait dengan SPAM kota Bula ini ada beberapa item dokumen yang harus kita siapkan, ” kata Salampessy, Sabtu (12/4/2025).
Menurut dia, salah satu dokumen teknis yang perlu siapkan yakni Detail Engineering Design (DED) atau dokumen teknis yang merinci desain bangunan secara lengkap.
Oleh karena itu, Salampessy mengungkapkan tahun ini pemerintah daerah telah mengalaoksi anggaran untuk pembuatan DED SPAM kota Bula dengan nilai kurang lebih Rp 500 juta.
“Sudah didorong oleh pak Bupati sendiri yaitu terkait dengan anggaran untuk DED dia punya perencanaan. Anggaran yang digelontorkan itu kurang lebih 500 juta, ” ungkapnya.
Salampessy menjelaskan, pembuatan DED SPAM kota Bula ini nantinya dibantu oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Maluku. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat proses pembuatan dokumen ini sehingga SPAM kota Bula bisa segera dibangun pada tahun 2026.
“Kita komunikasi langsung dengan Balai untuk mereka membantu kita penyusunan DED. Sehingga tahun 2026 SPAM kota Bula sudah bisa terlaksana, “ujarnya.
Salampessy menyebutkan dokumen lain yang sudah disiapkan yakni Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM). Kemudian rencana bisnis (renbis) yang akan segera disiapkan.
“Ada beberapa dokumen yang belum masuk akibat efesiensi anggaran. Sesuai arahan pak bupati kita akan tampung di APBD Perubahan. Sehingga tahun 2025 semua dokumen terkait pembangunan SPAM kota Bula ini sudah bisa disiapkan semua sehingga InsyaAllah tahun 2026 pihak Balai siap untuk membangun SPAM kota Bula yang anggarannya kurang lebih 60 sampai 70 milyar, ” pungkasnya.