PORRALNUSAINA. COM, BULA- Invironmental Engineer The World Bank Afifah Zahiya mengatakan program Pengembangan Penghidupan Masyarakat yang Inklusif di Pedesaan Kawasan Timur Indonesia (BangKiIT) berhasil dilaksanakan di kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Ia mengatakan, program yang didukung oleh bank dunia ini telah memfasilitasi proses penyusunan rencana dan pelaksananaan ratusan kegiatan pengembangan penghidupan secara inklusif di 34 desa di kabupaten Seram Bagian Timur.
Hal ini dikatakan Afifah dalam kegiatan Achievment Seminar program BangKIT di aula kantor Kemenag SBT, Selasa (3/6/2025).
“Inklusif yang berarti menghargai dan juga mengakui keberagaman masyarakat serta berupaya memberi kesempatan yang setara bagi setiap warga untuk terlibat secara aktif dan memperoleh manfaat dari proses pembangunan, ” kata Afifah.
Ia berharap berbagai capaian melalui program BangKIT dapat terus berkembang dan meluas serta memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Afifah mengatakan, peran serta dari semua pemangku kepentingan terutama pemerintah, masyarakat, pihak swasta, lembaga non pemerintah sangat diharapkan dalam mendukung keberlanjutan program ini.
“Berlanjutnya program pengembangan penghidupan masyarakat serta berlanjutnya upaya kita semua untuk memajukan kabupaten Seram Bagian Timur yang kita banggakan ini dengan terus menjaga semangat inklusifitas dalam setiap langkah pembangunan, ” pungkasnya.
Diketahui, program BangKIT pertama kali diluncurkan di kabupaten Seram Bagian Timur pada April 2023. Awalnya sebanyak 30 desa tertinggal dan sangat tertinggal di empat kecamatan yang didampingi melalui program ini.
Hingga Oktober 2024, pendampingan program BangKIT di SBT diperluas dengan menambah empat desa replikasi sehingga kini total terdapat 34 desa sebagai dampingan.
Pendekatan yang dilakukan program BangKIT antara lain melalui pengembangan model perencanaan penghidupan yang inklusif dan partisipatif yang berbasis masyarakat. Serta terintegrasi dengan perencanaan pembangunan mulai dari level desa hingga kabupaten.
Program ini sendiri difokuskan untuk meningkatkan kapasitas dan mengubah pola pikir dan pola kerja masyarakat dan pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan penghidupan berdasarkan potensi dan sumber daya yang dimiliki, termasuk sistem pemantauan dan evaluasi.