PORTALNUSAINA. COM, BULA– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seram Bagian Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang (PUPR) terus melakukan upaya percepatan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Bula.
Dari sekitar 13 komponen yang diperlukan dalam perencanaan, salah satu yang telah digarap yakni survei sumber air yang dinilai sebagai langkah paling krusial.
“Air itu sangat penting. Kita harus bicara air dulu, jangan bicara dokumen. Ketika sumber airnya sudah oke, baru kita bisa lanjutkan ke tahap berikut,” ujar Kepala Dinas PUPR SBT Ramly Sibualamo kepada wartawan, Senin (15/9/2025).
Menurutnya, survei sumber air dilakukan di tiga titik yakni Namatiimur, Osil dan Jembatan Basah. Setelah dilakukan pengamatan, sampel terbaik didapat dari titik Jembatan Basah dengan debit air yang cukup memadai.
Ramly mengungkapkan sampel tersebut telah dikirim ke bidang Cipta Karya untuk diuji kualitasnya. “Hasil awal menunjukkan bahwa air tersebut layak untuk dikembangkan sebagai sumber air baku SPAM, ” ujarnya.
Langkah ini lanjut Ramly menjadi bagian dari upaya menjawab harapan masyarakat agar proyek SPAM Kota Bula bisa segera terwujud.
Namun demikian, masih ada enam dokumen penting yang belum rampung, termasuk dokumen perencanaan teknis seperti FDGFS (Feasibility Design General Framework Summary) dan desain jaringan instalasi. Sayangnya, hingga saat ini, belum tersedia anggaran untuk menyusun dokumen tersebut.
“Kalau semua dokumen sudah lengkap, kita bisa mulai jalan tanpa harus menunggu APBD Perubahan. Tapi karena masih ada beberapa yang kurang, kita akan dorong penyelesaiannya melalui APBD Perubahan,” lanjutnya.
Ramly berharap, setelah dokumen-dokumen tersebut rampung, hasilnya bisa segera dikirim ke pemerintah provinsi atau pusat untuk mendapatkan persetujuan lanjutan dan dukungan anggaran.
Ia menyebut pembangunan SPAM Kota Bula diperkirakan akan membutuhkan anggaran antara Rp3 miliar hingga Rp50 miliar, tergantung pada skala pembangunan dan hasil final dari dokumen perencanaannya.
“Memang sulit kalau dokumen dari awal belum lengkap. Tapi kita terus upayakan. Ini bukan soal bisa atau tidak bisa, tapi kita komitmen untuk selesaikan semua, walaupun harus bertahap,” pungkasnya. (PN-01).